DaerahMurataraPolitik

Taufik Anwar Bakal Nyalon Bupati Muratara, Konsen di Bidang Agama

WARTASERUNDINGAN.COM – Bursa bakal calon bupati di Pilkada Kabupaten Muratara tahun 2020 bertambah.

Mantan anggota DPRD Muratara, Taufik Anwar mendaftar sebagai bakal calon Bupati Muratara di DPC Partai Gerindra Muratara, Rabu (6/11/2019).

Taufik Anwar yang juga politisi Partai Gerindra ini nampaknya belum puas melayani rakyat saat menjadi anggota DPRD Muratara periode 2014-2019.

Dia mengaku terpanggil untuk turut serta meramaikan bursa pencalonan bupati dalam kontestasi Pilkada 2020.

“Ini merupakan salah satu syarat untuk mendapat rekomendasi dari DPP Partai Gerindra, yakni mendaftar terlebih dahulu di partai. Meskipun belum tentu siapa yang akan direkomendasi,” kata Taufik.

Dia mengaku sengaja mendaftar karena jika memiliki ide, gagasan dan program tidak akan ada artinya kalau hanya disimpan di otak.

“Alangkah baiknya ide gagasan dan program itu dituangkan dalam bentuk kerja nyata. Namun ide, gagasan dan program tidak akan bisa maksimal terlaksana kalau kita tidak punya kewenangan,” katanya.

Apalagi menurut dia, selama menjadi anggota DPRD, hanya sebagian kecil ide, gagasan dan program yang bisa diaplikasikannya.

“Karena tidak punya kewenangan yang cukup luas, hanya sebagai seorang anggota DPRD dari 25 anggota. Namun selama ini kami terus berbuat, baik secara kedinasan maupun pribadi, baik fisik, maupun soisal,” katanya.

Karena itulah, dia memiliki program bahwa Muratara memerlukan sentuhan tidak hanya fisik, tetapi perlu juga pembangunan mental spritual.

“Untuk apa kita jalan bagus, tapi kita melewati jalan itu tidak aman dan kondusif. Makanya perlu sentuhan mental spritual untuk generasi penerus yang akan datang,” tambahnya.

Menurut Taufik, orang-orang tidak mampu perlu diperhatikan. Rumah yang tidak layak huni perlu dibangun. Orang jompo yang tidak punya penghasilan, serta fakir miskin dan anak yatim perlu diberikan bantuan.

Begitu juga dengan guru madrasah dan sekolah madrasah harus disetarakan dengan sekolah umum.

“Masjid dan mushola tidak boleh lagi ada yang minta-minta di jalan. Seharusnya dianggarkan melalui APBD. Pondok-pondok pesantren harus diberdayakan dan diperhatikan. Rumah sakit dan puskesmas harus layak, serta baik pelayanannya,” jelas Taufik.

Sumber : Linggaupos.co.id

Editor : Warta Serundingan

Related Articles

One Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button