Daerah

PT Kirana Windu Bikin Pengendara Selalu Ingin Muntah, Baunya Diyakini Melebihi Ambang Batas

WARTASERUNDINGAN.COM – Pengguna jalan lintas sumatera keluhkan bau tak sedap di sekitaran PT Kirana Windu, Kecamatan Rawas Ulu, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara).

Hal itu dikarenakan bau yang keluar dari industri pengelola karet itu sudah sangat mengganggu penciuman dari pengendara yang melintas di area itu.

“Setiap lewat pabrik kirana windu selalu rasa mau muntah, walaupun sudah pakai penutup hidung tetap saja tercium bau tak sedap,” ungkap Aditya, pengendara yang dibincangi, jum’at (23/04/2021) lalu.

Ia berharap pemerintah Kabupaten Muratara dapat meninjau lokasi, karena ia meyakini bau itu sudah melebihi ambang batas, dan sudah masuk pencemaran udara.

“Ia harapan kita pemerintah meninjau ke perusahan, ini sudah darurat, mungkin sudah termasuk pencemaran, karena baunya sudah berlebihan,” harap warga asli kecamatan rawas ulu itu.

Menanggapi keluhan tersebut, Humas PT Kirana Windu, Sarifudin mengelak jika bau tak sedap tersebut disebabkan dari pengelolaan karet di PT Kirana Windu.

Ia berkilah jika bau tak sedap itu disebabkan oleh pengelolaan karet masyarakat yang sering merendam karet di air.

“Faktor bau, itu adalah dampak dari cara pengelolaan karet masyarakat yang budaya nya merendam ke kolam,” kata Sarifudin saat dikonfirmasi, Sabtu (24/04/2021).

Ia juga menegaskan jika bau tak sedap dari karet justru hilang setelah dikelolah oleh pihaknya di pabrik pengelolaan itu, ” justru setelah diolah dalam pabrik bau tersebut sudah tidak ada,” tegasnya.

Sarifudin mengaku bila perusahaan Kirana Windu, sudah menjalankan aktivitas lainnya sesuai dengan petunjuk pihak yang menangani, dan pemantau udara juga rutin di lakukan dinas lingkungan hidup.

“Upaya yg dilakukan sesuai petunjuk pihak terkait adalah menanam pohon, rutin pemantauan kwalitas udara dan lingkungan lainnya oleh instansi terkait,” akunya. (Jadidi)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button